Awalnya pemecahan Kerajaan Medang Kamulan bertujuan untuk mencegah terjadinya perang saudara karena dua putra Airlangga berusaha untuk memperoleh kekuasan dan memegang tampuk pemerintahan. Meskipun begitu, berhubungan dengan faktor iri dengan kejayaan Kerajaan Kediri, tetap terjadi perang saudara antara kedua kerajaan dan dimenangkan oleh 9 Jelaskan sumber sejarah berupa berita dari India yang menjelaskan Kerajaan Medang Kamulani ! Jawab: Berita dari India menerangkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Cola untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa. 10. Beberapakerajaan Hindu-Budha di Indonesia diantaranya: (1) Kerajaan Kutai, (2) Kerajaan Tarumanegara, (3) Kerajaan Sriwijaya, (4) Kerajaan Mataram Lama, (5) Kerajaan Medang Kamulan, (6) Kerajaan Kediri, (7) Kerajaan Singasari, (8) Kerajaan Majapahit. Kehidupan Masyarakat Kutai: kehidupan perekonomian masyarakat Kutai tidak banyak diketahui SejarahSingkat Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Negara Dipa: Sejarah Berdiri dan Raja-rajanya Hubungan Kerajaan Ternate dan Tidore dengan Ulama dari Gresik Kehidupan Politik Kerajaan Demak. Stori. 04/08/2022, 14:00 WIB. 3 Manusia Purba Jenis Homo yang Ditemukan di Indonesia. Stori. Berdasarkanpenemuan beberapa prasasti, dapat diketahui bahwa Kerajaan Medang Kamulan atau Kerajaan Mataram di Jawa Timur terletak di muara Sungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan Mas. Dalam kehidupan sosial masyarakat dibedakan berdasarkan kasta (dalam masyarakat Hindu) dan juga berdasarkan kedudukan seseorang dalam masyarakat, baik dalam Modulini merupakan salah satu modul yang harus dipelajari oleh siswa kelas X pada semester satu. Modul ini disusun sebagai upaya agar siswa dapat mengetahui letak Kerajaan Medang Kamulan, latar belakang berdirinya Kerajaan Medang Kamulan oleh Mpu Sindok dan dapat menganalisis karakteristik kehidupan sosial, agam, kebudaan kerajaan tersebut. . Kerajaan Medang Kamulan merupakan Kerajaan yang bercorak Hindu. Letak Kerajaan Medang Kamulan yaitu di muara Sungai Brantas dengan ibukotanya Wantan Mas. Letak Kerajaan Medang Kamulan Keberadaan Kerajaan Medang kamulan dapat diketahui melalui sumber sejarah dari berita asing dan berita dari dalam negeri melalui Prasasti-prasasti. Berita dari luar negeri yang menerangkan keberadaan Kerajaan Medang Kamulan yaitu Berita dari India menyatakan Sriwijaya Menjalin persahabatan dengan kerajaan di India yaitu Chola untuk menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan Berita dari Cina zaman Dinasti Sung menyatakan terjadi permusuhan antara kerajaan dipulau Jawa dengan kerajaan Sriwijaya. Sumber Sejarah dari dalam negeri banyak ditemui prasasti-prasasti yang menerangkan keberadaan kerajaan Medang Kamulan, diantaranya Prasasti Mpu Sindok dari desa Tangeran menyatakan Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani Pu Kbin. Prasasti Mpu Sindok tentang pembuatan Candi sebagai Pendharmaan ayah permaisurinya yaitu Rakryan Bawang Prasasti Mpu Sindok dari Lor tentang pembuatan Candi Jayamrata dan Jayastambho tugu kemenangan di desa Anyok Lodang Prasasti Calcuta dari raja Air Langga menyebutkan silsilah Raja Mpu Sindok Kehidupan Politik dari kerajaan Medang Kamulan dapat diketahui melalui Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Medang Kamulan, diantaranya Raja Mpu Sindok bergelar Mpu Sindok Sri Isyanatunggadewa pendiri kerajaan Medang Kamulan memindahkan pusat pemerintah dari jawa timur ke jawa timur. Dharmawangsa melakukan perluasan wilayah ke Kerajaan Sriwijaya akibatnya Sriwijaya melakukan pembalasan bersama kerajaan Wurawari pada saat Pernikahan Putri Raja Dharmawangsa dengan Airlangga, Raja Dharmawangsa dan kerabat kerajaan tewas. Airlangga, ia selamat dari serangan Kerajaan Wurawari bersama pengikut setianya Narottama dan berhasil menundukkan kerajaan Besar seperti kerajaan Murawari, Wengker, dan Raja Putri yang bernama Rangda Indirah yang dikisahkan dalam cerita Calon Arang. Kemudian kerajaan Medang Kamulan terbagi menjadi 2 yaitu kerajaan Kediri dan Jenggala Dari sisi kehidupan ekonomi kerajaan Medang Kamulan bertumpu pada bidang Pelayaran dan perdagangan. Disisi kehidupan sosial kerajaan Medang Kamulan lebih banyak dipengaruhi oleh agama Hindu sehingga kehidupan sosial masyarakatnya dibagi berdasarkan tingkatan kasta. Selain dibagi berdasarkan kasta kehidupan sosial kerajaan Medang Kamulan juga dibedakan berdasarkan kekayaan materil. Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jawa Tengah KOMPAS - Kerajaan Medang Kamulan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Kerajaan Medang Kamulan terletak di Jawa Timur tepatnya di muara Sungai Brantas dengan Watumas sebagai ibu kotanya. Dilansir dari buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara 2009 oleh Deni Prasetyo, Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok setelah memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad ke-9 Masehi. Mpu Sindok sebenarnya keturunan raja-raja Dinasti Sanjaya yang berkuasa di Mataran Lama. Karena ada tekanan dari Sriwijaya dan bencana alam, Mpu Sindok memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur. Mpu Sindok kemudian merintis duinasti baru dengan gelar nama Mpu Sindok Isyanattunggadewa yang kemudian memerintah di Medang Kamulan selama satu abad. Sekaligus menjadi raja pertama di Kerajaan Medang juga Perkembangan Kerajaan Pajang dan Mataram Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan Dalam pemerintahannya, Mpu Sindok bersama permaisuri, Sri Wardhani terus berusaha membuat rakyat Medang hidup sejahtera dan makmur. Mpu Sindok mulai membangun bendungan dan tanggul untuk meningkatkan pertanian. Setelah Mpu Sindok wafat, pemerintahan kerajaan digantikan oleh Sri Isyana Tunggawijaya selaku putri dari Mpu Sindok. Sri Isyana Tunggawijaya kemudian menikah dengan Raja Lokapala dan melahirkan anak laki-laki bernama Makutawangsawardhana yang kemudian naik takhta menggantikan ibunya. Makutawangsawardhana memiliki dua orang anak, yaitu putri bernama Mahendradatta yang terkenal karena kecantikannya dan Dharmawangsa Teguh. Putri Mahendradatta menikah dengan Raja Udayana yang memerintah di Bali dan kemudian melahirkan anak bernama Airlangga. Kerajaan Medang Kamulan – Medang Kamulan merupakan kerajaan yang dibangun oleh Mpu Sindok dan terletak di Sungai Brantas yang memiliki ibukota Wantas Mas. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Sejarah Kerajaan Medang Kamulan Sejarah Kerajaan Medang Kamulan Di mana letak Kerajaan Medang Kamulan? Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang berada di Jawa Timur, tepatnya pada abad ke-10 yang merupakan lanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno. Pada saat itu Kerajaan Kini memindahkan pusat kerajaannya, yang awalnya berada di Jawa Tengah pindah ke Jawa Timur. Mpu Sindok, merupakan pendiri kerajaan ini, beliau juga pendiri dari Dinasti Isyana yang kemudian menurunkan raja-raja di Medang. Penyebab Kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat kerajaannya adalah dikarenakan adanya letusan Gunung Merapi, sehingga mengakibatkan kerajaan yang harus dipindahkan ke Jawa Timur. Masa Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan Masa Kejayaan Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pengalaman Hidup dari Raja Airlangga sendiri telah di ceritakan di dalam kitab Arjuna Wiwaha yakni karya dari Mpu Kanwa. Kemudian setelah Raja Airlangga mencapai puncak kejayaannya, beliau memasuki masa Kependetaan. Sehingga tahta yang pada awalnya dipegang harus diserahkan kepada putri dari permaisuri. Tetapi putri lebih memilih untuk menjadi seorang petapa dengan gelar yang tersemat “Ratu Gitu Putri”. Karena hal tersebut terjadi akhirnya kerajaan diserahkan kepada kedua orang putra yang lahir dari selir Airlangga. Karena kerajaan Airlangga diserahkan kepada kedua orang putranya, kerajaan ini akhirnya dibagi menjadi dua bagian, yakni Kerajaan Jenggala dan juga Kerajaan Kediri Panjalu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perang saudara. Kehidupan Kerajaan Medang Kamulan Kehidupan yang ada pada masyarakat Kerajaan Medang Kamulan dibagi menjadi 4 aspek yakni, Aspek Politik, Aspek Ekonomi, Aspek Agama dan Sosial. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek yang ada! Contoh Kehidupan Kerajaan Kehidupan Bidang Politik Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan dengan kondisi politik yang berprinsip dengan meneruskan tahta dari raja-raja berdasarkan garis keturunannya. Dimana Kerajaan ini hanya memiliki 5 raja saja yang salah satunya termasuk seorang wanita. Tetapi meskipun hanya memiliki 5 orang raja saja, hal itu tampaknya tidak berdampak oleh Kerajaan Medang Kamulan, hal ini dikarenakan kerajaan tersebut terbilang kerajaan yang sangat maju dan bisa berkuasa dengan cukup lama beserta wilayah kekuasaan yang memang cukup luas. Kehidupan Bidang Ekonomi Kerajaan Medang Kamulan Kondisi ekonomi Kerajaan Medang Kamulan bisa dibilang berjalan dengan baik, apalagi pada bidang perdagangan. Bukan hanya itu, kerajaan juga mempunyai hasil laut yang melimpah. Sehingga masyarakat yang ada sangat makmur dan menyenangkan. Karena perdagangan yang semakin dikenal, hal ini menyebabkan adanya rasa iri dari Kerajaan Sriwijaya, dimana kerajaan tersebut berusaha untuk menyaingi kerajaan Medang Kamulan. Sehingga munculah peperangan yang terjadi. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Kerajaan Sriwijaya dan membuat kondisi ekonomi yang berada di wilayah Medang semakin merosot dan jatuh. Kehidupan Bidang Agama Kerajaan Medang Kamulan Kerajaan Medang Kamulan merupakan kerajaan yang bercorak Hindu, hal inu karena sistem kepercayaan yang ada pada masyarakat berasal dari Mpu Sindok yang merupakan penganut Hindu Siwa. Tetapi ada beberapa informasi berdasarkan peninggalan prasasti dari Kerajaan Medang Kamulan, prasasti tersebut menyatakan bahwa Raja Airlangga merupakan raja yang menganut paham Hindu Waisnawa atau Wisnu. Hal ini juga diperkuat dengan adanya arca Wisnu menaiki Garuda. Sehingga jika memang pernyataan tersebut benar, maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan tersebut pada awalnya menganut agama Hindu Siwa menjadi Hindu Waisnawa. Kehidupan Bidang Sosial Budaya Kerajaan Medang Kamulan Mpu Sindok merupakan pendiri dari Kerajaan Medang Kamulan. Mpu Sindok sendiri sudah dikenal sebagai seorang sastrawan, hal ini dikarenakan beliau sudah banyak menulis dan juga menyusun kitab suci dari agama Buddha, meskipun ia merupakan pemeluk agama Hindu. Hal ini bisa dijadikan sebuah bukti bahwa ternyata Mpu Sindok merupakan orang yang selalu peduli akan budaya. Jika Mpu Sindok dikenal sebagai orang yang hebat dan peduli akan budaya, beda dengan Raja terakhir yakni Raja Airlangga, beliau merupakan sosok raja yang bijaksana dan selalu berusaha untuk memperjuangkan nasib rakyatnya. Beliau juga merupakan seseorang yang menghargai karya sastra para pujangga. Mpu Kanwa menulis kisah tentang Arjuna Wiwaha, hal ini dikarenakan melihat kepribadian dari raja Airlangga yang yang tinggi terhadap masyarakat dan juga para sastrawan. Sehingga munculah juga cerita pewayangan Ramayana Mahabarata dan juga kesenian wayang kulit. Raja Kerajaan Medang Kamulan Contoh Raja Kerajaan Siapa raja Kerajaan Medang Kamulan? Kerajaan Medang Kamulan juga dipimpin oleh beberapa orang yang pernah juga menjabat sebagai raja. Berikut ini merupakan daftar raja-raja dari Kerajaan Medang Kamulan. Silsilah Kerajaan Medang Kamulan Mpu Sindok Beliau merupakan pendiri dari kerajaan ini. Mpu Sindok pernah memerintah kerajaan selama kurang lebih 20 tahun dan pada saat itu juga pernah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Beliau juga merupakan sastrawan yang menghasilkan banyak karangan tulisan. Raja Sri Isyana Tunggawijaya. Beliau merupakan raja pertama dan satu-satunya yang pernah memimpin kerajaan Medang Kamulan dengan berjenis kelamin perempuan. Beliau merupakan anak dari Mpu Sindok. Sri Makuta Wangsa Wardhana Raja penerus setelah masa pemerintahan dari Sri Istana beralih ke pada Sri Makutawangsawardhana. Beliau merupakan putra dari Ratu Isyana. Dharmawangsa Teguh Kerajaan Medang selanjutnya adalah Dharmawangsa, beliau menggantikan Sri Makuta yang telah wafat. Pada saat masa kepemimpinan beliau, kondisi ekonomi Kerajaan menjadi semakin ramai dan juga meningkatkan secara pesat. Sehingga hal ini membuat kerajaan Sriwijaya merasa iri, sehingga menyebabkan adanya persaingan untuk menjadi kerajaan yang paling makmur, hingga munculah peperangan yang dimaksudkan untuk perebutan wilayah kekuasaan. Airlangga Airlangga merupakan penerus kerajaan setelah Dharmawangsa wafat. Beliau merupakan putra dari raja Bedahulu Bali, Raja Udayana dan juga seorang Ibu dari Wangsa Isyana yang mempunyai nama Mahendradatta. Perjalanan raja Airlangga menjadi seorang raja tidaklah berjalan dengan mulus. Pada saat Kerajaan Medang sedang melawan Kerajaan Sriwijaya, raja Airlangga melangsungkan pernikahan dengan putri Dharmawangsa. Raja tersebut memutuskan untuk kabur dan menyelamatkan diri dengan pengikutnya. Tetapi karena tekad yang kuat, Raja Airlangga berhasil menguasai kembali wilayah kerajaannya. Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Contoh Peninggalan Kerajaan Kerajaan Medang Kamulan juga meninggalkan beberapa bukti peninggalan-peninggalan yang ada Peninggalan-peninggalan Kerajaan Medang Kamulan Prasasti Mpu Sindok Prasasti Mpu Sindok merupakan Prasasti yang menceritakan tentang masa pemerintahan dari Mpu Sindok. Prasasti Tengaran Prasasti Tengaran merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar 933 Masehi, prasasti tersebut menceritakan tentang Mpu Sindok memerintah bersama dengan Istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kabin atau Rakryan Bawang. Prasasti Lor Prasasti Lor merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar tahun 939 Masehi, prasasti tersebut menceritakan tentang perintah untuk membuat candi yang bernama Jayamrata dan juga Jayastambo yang terletak di Desa Antik Lodang untuk memperingati kemenangan dari Mpu Sindok. Prasasti Bangil Prasasti Bangil merupakan prasasti yang menceritakan tentang pembuatan candi yang digunakan untuk pemakaman ayahanda dari Mpu Sindok dan sang Permaisuri yakni Rakryan Bawang. Prasasti Calcutta Prasasti Calcutta merupakan prasasti yang menceritakan tentang awal mula dari silsilah dinasti isana sampai dengan zaman pemerintahan Airlangga. Penutup Demikian penjelasan tentang Kerajaan Medang Kamulan, pembahasan yang dimulai dari sejarah, masa kejayaan kerajaan, cerita tentang kehidupan masyarakat yang ada pada saat itu, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Medang Kamulan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat! Kerajaan Medang KamulanSumber Refrensi Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Sejarah Kerajaan Medang Kamulan secara singkat namun lengkap, serta Kehidupan Politik, sosial dan budaya serta kehancuran kerajaan Medang kamulan yang merupakan kelanjutan dari kerajaan mataram kuno, langsung saja di simak artikelnya di bawah ini ya. a. Masa Pemerintahan Mpu Sindok Raja pertama di Jawa Timur adalah Mpu Sindok Naik takhta tahun 929 M dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmotunggadewa, ia dianggap sebagai pendiri dinasti baru di Jawa timur, yaitu dinasti isna Berkuasa 929-1222 M. Dalam pemerintahannya ia dibantu oleh istrinya, Ibukota raja Isna terletak di lembah sungai Brantasi Pemerintahan mpu sindok tidak banyak diketahui, Namun ada beberapa prasasti yang menjelaskan bahwa pada masa pemerintahannya mpu sindok negara dalam keadaan aman dan tenteram, ia juga memberikan hadiah tanah untuk pemeliharaan bangunan-bangunan suci kepada desa-desa tempat bangunan desa itu berada. Bidang sastra mendapat perhatian, ia juga berusaha menghimpun kitab suci agama budha Tantrayana, Meskipun ia beragama hindu. Penggani Mpu sindok adalah anak perempuanya yaitu Sri Isanatunggawijaya, ia menikah dengan lokapala. Dari perkawinan ini lahir Makutawangsawardhana, yang kemudian menggantikan ibunda-nya. Pada masa pemerintahannya ini tidak banyak diketahui. Ia mempunyai seorang putri yang kemudian menikah dengan pangeran dari Bali, Yaitu Udayana. b. Masa Pemerintahan Dharmawangsa Pengganti Makutawangsawardhana sebagai Raja Medang adalah Sri Dharmawangsa Tguh Anantwikramotunggadewa pada tahun 990 M. Dharmawangsa mempunyai cita-cita tinggi dalam bidang politik, ilmu pengetahuan dan Perekonomian. Untuk menertibkan hukum dan keadilan, diperintahkannya untuk menyusun kita hukum yang berlaku di seluruh kerajaan. Pada waktu itu kitab-kitab ilmu pengetahuan menjadi monopoli mereka brahmana. Agar manfaat kitab-kitab yang penting seperti Barathayuda tersebar luas maka raja memerintahkan kitab itu disalin disadur ke dalam bahasa jawa kuno. Kitab Bratayudha diubah oleh pendeta Wyasa Kresna Dwipayana dalam 18 parwa, Yakni sebagai berikut ini Adiparwa, Yaitu tentang asal usul kehidupan para pandawa dan Kurawa pada waktu mereka masih kecil kanak-kanakSabhaparwa, Menceritakan tipu muslihat Kurawa yang berusaha memusnakan pandawa, Kurawa mengajak bermain dadu dan pandawa kalah, kemudian sebagai tebusannya pandawa harus pergi kehutan sebagai orang buangan selama 13 Berisi tentang kehidupan pandawa dalam masa pembuangan dihutan selama 13 berisi tentang penyamaran pandawa di kerajaan wirata dalam masa pembuangan selama 13 tahunUdyogapara, Berisi cerita tentang bahwa pada tahun ke-14 Pandawa kembali ke istana Indraprashta, yang kemudian diadakan perundingan dengan Kurawa. Dalam perundingan ini, pandawa diwakili kresna, hasil perundingan dapat dikatakan gagal, karena kurawa menolak mengembalikan separuh dari kerajaan Berisi tentang persiapan perang antara pandawa dan kurawaDronaparwa, Menceritakan Drona sebagai panglima perangKarnaparwa, Berisi tentang kematian Gatotkaca dan Abimanyu yang menyebabkan Arjuna dan Bima Menceritakan bahwa pada hari ke-18 Perang Baratayudha tinggal Salya, Aswathman, dan Duryudaa yang masih hidup, pada kesempatan ini salya tampil sebagai pimpinan perang namun kemudian tewas. Dari keluarga kurawa yang masih hidup tinggal Duryudana99 Saudaranya telah tewas. Ia menyesali segala perbuatannya dan bermaksud menyerahkan seluruh kerajaan pada Pandawa, ia bermaksud akan menjadi pertapa. Sikap yang demikian menjadi bahan ejekan oleh pengikutnya sehingga ia marah dan maju ke medan perang melawan bima, Namun akhirnya ia kalah dan tewas. Panglima yang masih hidup tinggal Aswathaman, kemudian ia memimpin menceritakan tindakan pengecut dari Aswathaman, ia menyusup ke erkemahan para pandawa dan berhasil membunuh banyak orang termasuk Derstumena yang telah menewaskan ayahnya. Ia kemudian melarikan diri ke hutan dan berlindung kepada begawan Wiyasa, namun demikian ia tetap dikejar oleh arjuna. Begawan Wiyasa dan Kresna berhasil melerai, Aswathaman akhirnya memilih menjadi Menceritakan bahwa Dhestarstra dan Gandhari, para pandawa. Kresna dan para istri pahlawan datang ke Kurusetra. Mereka menyesali apa yang telah terjadi. Semua pahlawannya gugur dibakar bersama dalam suasana kesedihan yang Setelah perang selesai para Pandawa tinggal di hutan selama satu bulan untuk membersihkan diri, Yudhistira tidak mau menjadi Raja, tetapi atas bujukan Wiyasa dan Kresna akhirnya bersedia kembali ke istana dan menjadi Berisi berbagai macam cerita yang berisi wejangan yang ditunjukan pada Yudhistira mengenai soal kebatinan dan kewajiban seorang Pada bagian ini diceritakan tentang selamatan aswamedha, dengan melepas seekor kuda dengan di ikuti oleh arjuna dan sejumlah prajurit, Setiap jengkal tanah tanah yang dilalui kuda adalah wilayah kekuasaan Yudhistira. Mereka yang menetang dihadapi oleh Arjuna dan Prajuritnya sampai ia menceritakan kehidupan Dhestarastra dan istrinya Gandhari, serta Kuntiibu Pandawa di dalam hutan sebagai pertapa sampai Bagian ini menceritakan kemusnahan Kerajaan Kresna karena terjadi perang saudara diantara keluarga yadawa, Yaitu rakyat kresna sendiri, Baladewa meninggal , sedangkan kresna sendiri terbunuh dihutan ketika sedang bertapa oleh seorang pemburu secara tidak Menceritakan setelah pandawa beberapa tahun memerintah, akhirnya mengundurkan diri dan mahkota diserahkan kepada Parikesitanak abimanyu atau cucu Arjuna. Dalam pengembaraan menuju hutan, satu persatu keluarga pandawa Menceritakan bahwa setelah para pandwa meninggal, roh mereka mula-mula masuk neraka untuk membersihkan diri dan akhirnya hidup kekal di syurga, sedangkan Kurawa mula-mula masuk syurga, namun kemudian hidup kekal di Neraka. Halaman Selanjutnya ….. Sejarah Kerajaan Medang Kamulan Pages 1 2 Kerajaan Medang Kamulan merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Medang Kamulan bukan diperintah oleh wangsa dari Mataram Kuno, melainkan wangsa lain. Kerajaan Medang Kamulan berdiri di Jawa Timur pada abad ke 10. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Wangsa Sanjaya Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah yang memindahkan kekuasaan ke wilayah Jawa Timur. Pemindahan Mataram Kuno ke Jawa Timur diperkirakan terjadi karena adanya letusan gunung merapi pada tahun 929 M. Dari beberapa sumber menjelaskan bahwa wilayah Medang Kamulan berada di Watu Galuh, tepi Sungai Brantas yang beribukota di Watan Mas yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mpu Sendok merupakan raja pertama Kerajaan Medang Kamulan sekaligus pendiri Wangsa Isyana yang menurunkan raja – raja Medang selanjutnya. Wangsa Isyana memerintah selama 1 abad sejak tahun 929 M. Wilayah KekuasaanSumber SejarahKehidupan PolitikKehidupan Ekonomi Kehidupan Sosial BudayaPeninggalan KerajaanRuntuhnya Medang KamulanRelated posts Wilayah Kekuasaan Wilayah kekuasaan Medang Kamulan mencakup beberapa wilayah, diantaranya Nganjuk disebelah barat, Pasuruan disebelah timur, Surabaya disebelah utara, dan Malang disebelah selatan. Dalam perkembangannya, wilayah Medang Kamulan semakin luas mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Timur. 1. Berita Asing Berita India mengatakan bawa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan Kerajaan Chola. Hubungan ini untuk membendung dan menghalangi kemajuan Kerajaan Medang Kamulan yang pada saat itu dipimpin oleh Cina yang ditulis oleh Dinasti Sung menyatakan bahwa terjadi permusuhan antara kerajaan di Jawa dan Sriwijaya sehingga duta Sriwijaya yang berada di Negeri Cina 990 M terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan reda. Pada tahun 992 M pasukan Jawa meninggalkan Sriwijaya dan pada saat itu Kerajaan Medang Kamulan dapat memajukan pelayaran dan perdagangan. 2. Prasasti Prasasti Tangeran 933 M berasal dari Desa Tangeran, Jombang, yang berisi bahwa Mpu Sendok memerintah bersama permaisurinya Sri Bangil yang berisi perintah Mpu Sendok untuk membangun tempat peristirahatan mertuanya, Rakryan Lor 939 M dari Lor, dekat Nganjuk yang berisi perintah Mpu Sendok dalam membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho tugu kemenangan di Desa Anyok Kalkuta yang berisi hancurnya istana Dharmawangsa dan memuat silsilah raja Medang Kamulan. Kehidupan Politik Mpu Sindok 929 – 949 M merupakan raja pertama yang memerintah Medang Kamulan selama 20 tahun. Mpu Sindok bergelar Sri Maharaja Raka i Hino Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa. Dalam memerintah kerajaan Medang Kamulan dibantu oleh permaisurinya bernama Sri Wardhani Pu Kbin. Mpu Sindok merupakan raja yang bijaksana. Kebijakan Mpu Sindok diantaranya membangun bendungan atau tanggul untuk pengairan, melarang penangkapan ikan pada siang hari guna pelestarian sumberdaya alam, melakukan pengubahan kitab Buddha Mahayana menjadi kitab sang hyang Isyana Tunggawijaya atau bernama Sri Lokapala 947-9xx MSri Makutawangsawardhana 9xx-985 MDharmawangsa Teguh 990 – 1016 M merupakan cucu Mpu Sindok. Ia memiliki tekat memperluas wilayah perdagangan hingga ke kekuasaan Sriwijaya. Salah satu penghalang berkembangnya Medang Kamulan pada masa pemerintahan Dharmawangsa adalah keberadaan Kerajaan Sriwiaya. Medang Kamulan sempat menyerang Sriwijaya, namun gagal. Bahkan Kerajaan Sriwjaya melakukan serangan balik melalui serangan Kerajaan Wurawari atau dinamakan Pralaya Medang. Pada peristiwa ini Dharmawangsa / Erlangga 1019 – 1042 M merupakan putera dari raja Bali Udayana dan Mahendradatta, saudari Dharmawangsa Teguh. Ia dinikahkan dengan putri Dharmawangsa Teguh ketika terjadi Pralaya Medang. Ketika terjadi Pralaya Medang, Airlangga melarikan diri ke hutan Wonogiri, hingga 1019 M ia dinobatkan sebagai raja. Airlangga memulihkan kewibawaan dan kekuasaan Medang Kamulan dengan mengalahkan raja – raja terdahulu seperti raja Bisaprabhawa 1029, raja Wijayawarman 1030, raja Adhamapanuda 1031, dan raja Wuwari 1035. Kebijakan Airlangga diantaranya memperbaiki pelabuhan Hujung Galung yang teretak di Kali Brantas, membangun Waduk Waringin Sapta guna mencegah banjir, membangun jalan antara pesisir dengan pusat kerajaan. Kerajaan Medang Kamulan mencapai masa kejayaan pada pemerintahan Airlangga. Kehidupan Ekonomi Mpu Sindok memerintah membangun bendungan dan kebijakan lain. Pada pemerintahan Dharmawangsa menginginkan peningkatan perdagangan dan pertanian. Begitu pula pada masa pemerintahan Airlangga yang berusaha memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh di muara Sungai Berantas dengan memberi tanggul – tanggul untuk mencegah banjir. Kehidupan Sosial Budaya Dalam bidang sastra, Mpu Sindok mengizinkan penyusunan kitab Sanghyang Kamahayamikan Kitab suci agama Buddha, padahal Mpu Sindok sendiri beragama Hindu. Pada masa pemerintahan Airlangga dikembangkan kitab Arjunawiwaha yang dikarang Mpu Kanwa. Begitu pula seni wayang yang berkembang dengan baik di Medang Kamulan diambil dari epic Ramayana dan Mahabarata yang ditulis ulang dan dipadukan menggunakan budaya Jawa. Peninggalan Kerajaan Berikut merupakan peninggalan kerajaan Medang Kamulan Pertapaan Pucangan yang berada di Gunung Penanggungan, terdapat prasasti yang berbahasa Sansekerta dan Jawa Kuno, merupakan peninggalan dari pemerintahan raja Airlangga yang berisi penjelasan tentang peristiwa serta silsilah keluarga raja secara berurutan. Prasasti ini disebut prasasti kalkuta, karena prasasti ini disimpan di Museum India di kota Kalkuta, India. Candi Lor Anjuk Ladang berada di wilayah Brebek, Nganjuk yang berisi bahwa Mpu Sindok memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai tanda penetapan area AnjukLadang sekarang dinamakan Nganjuk sebagai area swatantra atas jasa warga Anjuk Ladang dalam peperangan. Di situs ini ditemukan Prasasti Anjuk Ladang yang disimpan di Museum Anjuk Gunung Gangsir terletak di wilayah Bangil yang dibangun pada masa pemerintahan Airlangga sekitar abad 11 M. Candi Gunung Gangsir dibangun menggunakan batu bata, bukan batu Songgoriti terletak di Batu, Malang merupakan satu – satunya peninggalan Mpu Sindok di Kota Batu. Cerita yang beredar, kisah Candi Songgoriti berawal dari keinginan Mpu Sindok yang ingin membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan di pegunungan yang terdapat mata airnya. Seorang petinggi kerajaan yang bernama Mpu Supo diperintahkan untuk membangun tempat tersebut. Dengan upaya yang keras, Mpu Supo menemukan kawasan yang sekarang dikenal dengan kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan, Mpu Supo membangun kawasan tersebut menjadi tempat peristirahatan yang sekarang dikenal dengan nama kawasan Belahan dibangun pada masa pemerintahan Airlangga pada abad ke 11. Petirtaan Belahan terletak disisi timur Gunung Penanggungan tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Menurut sejarah,selain digunakan sebagai pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga difungsikan sebagai pemandian para selir prabu Airlangga. Oleh karena itu, untuk menghormati dua selirnya, Airlangga membangun dua patung perlambang Dewi Laksmi dan Dewi Sri dengan patung seorang wanita telanjang dada dimana payudara patung tersebut mengalirkan air. Petirtaan ini diberi nama Sumber Wonoboyo merupakan salah satu temuan arkeologi terpenting di Indonesia dimana temuan ini terdapat penemuan logam mulia emas dan perak. Penemuan ini mengungkapkan kekayaan, ekonomi, serta pencapaian seni dan budaya Kerajaan Medang pada abad ke 9 emas ini menampilkan kesenian yang halus serta menunjukkan estetika emas kuno Jawa. Pada permukaan koin terdapat ukiran huruf “ta“, singkatan dari “tail” atau “tahil” unit mata uang Jawa Kuno. Ditemukan juga tulisan “Saragi Diah Bunga” dalam bahasa Kawi. Runtuhnya Medang Kamulan Airlangga mundur dari tahtanya pada tahun 1042 M dan memutuskan menjadi petapa dengan nama Resi Gentayu Djatinindra. Menjelang akhir pemerintahannya, raja Airlangga menyerahkan kekuasaannya kepada putrinya Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya lebih memilih menjadi seorang pertapa dengan nama Ratu Giriputri. Tahta beralih ke keturunan Airlangga dari para selir. Untuk menghindari perang saudara, maka kekuasaan Medang Kamulan dibagi menjadi dua oleh Mpu Baradha yakni wilayah timur dari Surabaya hingga Pasuruan yang beribukota di Kahuripan Jiwana diberikan kepada Garasakan Jayengrana, dan wilayah barat meliputi Kediri hingga Madiun yang bernama kerajaan Kediri Panjalu yang beribukota di Kediri Daha. Related posts 4 Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah

kehidupan sosial kerajaan medang kamulan